Program donasi BUKU SAHABAT ANAK melalui rekening Bank BRI Unit Sumur Batu Kemayoran No. Rekening 0785-01-000864-50-7 An. Teguh Iman Santoso

Jumat, 06 Mei 2011

TBM@MALL di Depok Terbaik dan Terlengkap

TAMAN Bacaan Masyarakat di Mall atau TBM@Mall akhirnya berdiri di Kota Depok, Kamis lalu di Depok Town Square. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan Nasional meresmikan pendirian TBM@Mall ke 23 tersebut yang merupakan TBM terbesar di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Hamid Muhammad menyatakan kebanggannya atas kehadiran TBM@Mall di depok. ”TBM@Mall ini merupakan langkah nyata mencerdaskan bangsa ketimbang berwacana atau berdiskusi, semacam talkshow di televisi, ” ujarnya.
Menurut Hamid, TBM@Mall di Detos ini merupakan TBM@Mall terbesar dari sisi luas, terlengkap dalam koleksi buku, dan berlokasi paling strategis dibanding TBM@Mall lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, Mataram, Binjai, dan lainnya.
TBM@Mall di detos ini berada di lantai 3, satu lantai dengan food court, tempat billiar dan arena rekreasi pengunjung mall. Dalam TBM yang juga berfungsi sebagai Balai Belajar Bersama ini, pengunjung tidak hanya dapat membaca berbagai buku pengetahuan dan terapan, tapi juga bisa belajar fotografi, memasak, merajut, dan berbagai keterampilan lainnya. Dikatakan Hamid, TBM@Mall merupakan salah satu program Kemendiknas untuk meningkatkan budaya baca masyarakat Indonesia. ”Membudayakan kebiasaan membaca masyarakat Indonesia susah sekali. Rakyat kita lebih senang dengan budaya berbicara daripada membaca,” katanya.
Hamid menggambarkan, skor rata-rata kemampuan membaca remaja Indonesia adalah 402, dibawah skor rata-rata negara yang termasuk Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). ”Indonesia menempati ranking ke 57 dari 62, dibawah Montenegoro, Yordania, dan Tunisia,” lanjutnya.
Maraknya acara talkshow di statiun televisi, lanjut Hamid, merupakan cermin budaya berbicara lebih kuat di masyarakat Indonesia ketimbang budaya membaca.
Informasi beroperasinya TBM di Depok Town Square Mal, cepat meluas. Apresiasi pengujung pusat perbelanjaan modern terhadap fasilitas itu cukup tinggi. Diamdiam warga yang datang itu punya sederet alasan. Ada yang sekadar ingin tahu, bersantai sampai mendalami aktivitas di TBM. ”Saya dengar dari teman-teman, di mal ini ada perpustakaan. Begitu saya datangi, ya…lebih menarik,” papar Suryono, warga Cilodong, Depok. Ayah satu putra ini sengaja datang ke TBM Mal bersama putranya, Gilang.
Karena anak semata wayangnya itu sangat gemar membaca buku. Terlebih jenis komik. ”Kalau saya bawa ke toko buku kan, nggak enak. Buku untuk dijual kok dibaca-baca. Nah, di TBM ini bisa baca sambil santai. Lumayan liburan murah,” terangnya sambil tersenyum. Berbeda pula pendapat pengunjung lainnya. Mereka memilih datang ke TBM Mal untuk mencari tahu kegiatan yang disediakan. Ada pula yang mencari literatur tambahan bagi penyelesaian tugas kuliah. ”Kalau ke mal sudah sering. Denger ada mal yang punya taman bacaan. Penasaran dan coba cek. Ternyata seperti ini,” tegas Desy Humairah, mahasiswa Uhamka, Jakarta. Kedatangan mahasiswa psikologi ke Kota Depok itu awalnya mengunjungi perpustakaan UI. Tapi melenceng ke TBM Mal. ”Kreatif idenya. Saya rasa ini cocok buat alternatif kunjungan ke mal,” ungkapnya sambil kembali mencari buku.
Memang TBM Mal terasa unik. Tak hanya fasilitas dan suasana yang nyaman, tapi ada sederet aktivitas komunitas yang ikut dompleng di TBM Mal tersebut. ”Ada kursus menyulam, melukis buat anakanak, menulis sampai fotografi,” jelas Fauzie, pengelola TBM Mal Detos. Pesertanya pun, terang dia, beragam. Beberapa kegiatan itu dikategorikan berdasarkan usia. Sehingga proses diskusi dan pemberian materi menjadi lebih mudah. Hasil karya komunitas itu pun, sambung dia lagi, banyak dipamerkan. Setidaknya menghiasi dinding dan ruang di TBM mal. Agar pengujng lain dapat melihat karya komunitas kreatif TBM Mal. Dengan kegiatan tersebut, Fauzie mengharapkan alasan mengunjungi TBM Mal semakin banyak. Tidak hanya mencari literatur, membaca buku, bersantai dan sekedar mencari informasi saja. ”Pengunjung harus punya banyak alasan datang ke sini. Itu yang membuat mereka jadi lebih betah dan nyaman di TBM Mal,” cetusnya.
Kemdiknas menargetkan lima ribu taman bacaan akan didirikan di ruangruang publik, terutama mal. “Kami akan membangun perpustakaan, termasuk taman bacaan di pusat-pusat keramaian, seperti mal-mal, dan pusat bacaan masyarakat di beberapa daerah,” ujar Dirjen Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal Kemdiknas Hamid Muhammad. Hamid menambahkan selain untuk meningkatkan minat baca, upaya itu juga merupakan solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan menjangkau buku-buku yang harganya terbilang mahal. Hingga saat ini, jumlah taman bacaan di mal yang dikenal dengan Taman Bacaan Masyarakat @Mall (TBM@Mall) itu telah mencapai 24 unit dan tersebar di beberapa daerah di Tanah Air.
Pendirian TBM@Mall itu, menurut Ella Yulaelawati, Direktur Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kemendiknas, dimaksudkan pula untuk “mendekatkan” buku kepada masyarakat, terutama remaja. Alasannya cukup sederhana, berdasarkan survei diketahui bahwa 50 persen pengunjung mal adalah kalangan remaja. Meskipun sasaran utama TBM@ Mall para remaja, di tempat itu disediakan pula kids corner, yakni fasilitas bermain anak-anak yang edukatif.
Fasilitas itu juga terbuka bagi anakanak luar sekolah dan anak jalanan yang ingin singgah sementara untuk membaca buku atau dapat pula digunakan sebagai galeri pameran. Menurut Hamid, pengelolaan TBM@Mall itu diserahkan pada pihak Kemdiknas bekerja sama dengan beberapa mal dan yayasan. Adapun pihak yang ditunjuk sebagai konsultan dalam pendirian dan pengelolaannya adalah Hughes International Foundation. Menurut Dewi Hughes, pemilik yayasan yang juga aktivis pendidikan dan anti perdagangan manusia, sudah saatnya dilakukan terobosan baru yang kreatif untuk mendongkrak minat baca masyarakat.   Saat ini, Mal sudah menjadi pusat peradaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar