Program donasi BUKU SAHABAT ANAK melalui rekening Bank BRI Unit Sumur Batu Kemayoran No. Rekening 0785-01-000864-50-7 An. Teguh Iman Santoso

Jumat, 18 Februari 2011

Taman Bacaan Anak “Gudang Ilmu” Di Tengah Menjamurnya Warnet/Game Online (Sebuah Testimoni)

Warung Internet atau yang lebih populer dengan istilah Warnet saat ini sangat menjamur tidak hanya berada di lokasi atau jalan yang strategis, tetapi sudah berdiri hingga di pelosok pemukiman di Jakarta. Penetrasi yang dalam hingga ke jantung masyarakat, tanpa mempedulikan disana ada anak-anak beraktifitas dan bermain. Keberadaan Warnet sebagai salah satu bidang usaha yang dikembangkan masyarakat di satu sisi memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh informasi, tetapi di sisi lain keberadaan Warnet memberikan dampak buruk yang tidak kecil bagi masyarakat. Tidak sedikit para pengusaha Warnet hanya memandang pada aspek bisnis semata, tanpa mempertimbangkan aspek sosial, etika, budaya dan moral yang berlaku di masyarakat. Kiranya harus dipikirkan mekanisme dan perangkat hukum yang mengatur ijin usaha Warnet.
Fakta-Fakta yang penulis temui di lapangan, khususnya yang berada di sekitar lingkungan pemukiman penulis, sekaligus menjadi sebuah keprihatinan, antara lain :
1. Jam opersional Warnet yang dimulai sejak pagi hari hingga larut malam, bahkan hingga 24 jam tentu mengundang kerawanan.
2. Jenis jasa yang dipromosikan oleh pengusaha Warnet yang kemudian menjadi daya tarik pengunjung Warnet berupa permainan atau yang lebih dikenal dengan game online, sehingga disadari atau tidak disadari akan menimbulkan factor adiksi (kecanduan) terhadap pengguna melalui game online. Pada umumnya penguna terbesar adalah anak-anak dan remaja, apabila tingkat keasyikan dari permainan tersebut sudah menjadi pada tingkat ketergantungan maka bisa jadi aktifitas sehari-hari hanya berkutat pada permainan game online. Bisa anda bayangkan hal ini terjadi pada anak-anak atau remaja yang masih duduk di bangku sekolah, waktu mereka hanya tersita pada kegiatan ini, padahal masih ada sesuatu yang lebih produktif yang dapat mereka lakukan.
3. Tidak dibatasinya usia pengunjung atau pengaturan waktu kunjungan kepada pengguna anak-anak dan remaja.
4. Tidak dilakukannya pembatasan (blokir) menggunakan perangkat lunak tertentu untuk mengakses situs-situs berbahaya (Situs yang berisi muatan pornografi) oleh pengusaha Warnet, hal ini dikhawatirkan akan memberi peluang kepada anak-anak dapat mengakses situs tersebut tentunya dengan segala pengaruh buruknya.
Ini hanya sekelumit fakta yang ditemui dilapangan, masih banyak dampak buruk yang ditimbulkan lainnya, misalnya kepada pengguna anak dan remaja yang sudah dalam tahap keasyikan maka interaksi sosial dengan orang lain berkurang, aktifitas gerak tubuhpun ikut berkurang, atau ambil sebuah kasus seorang anak yang ingin bermain Warnet tetapi tidak dipenuhi oleh orang tuannya kemudian mencuri uang milik orang tuannya dan lain-lain. Melalui tulisan ini kirannya sebagai himbauan moral kepada pengusaha Warnet agar dapat mempunyai rasa kepekaan dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat lingkungannya. Sudah mulai berpikir untuk melakukan langkah kongkrit terhadap temuan tersebut. Tidak ada maksud penulis untuk mendeskreditkan pengusaha Warnet, tetapi saya apresiasikan itu asal dengan memperhatikan tanggung jawab moral dan sosial kepada lingkungannya.

Taman Bacaan Anak, apakah ini bisa mereduksi ?
Sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik, karena sebagian orang beranggapan ini hanya omong kosong, sok idealis, mau jadi pahlawan bla bla bla dan lain sebagainya. Saya berfikir ini gagasan, ada sebuah tantangan didalamnya, ini empati, ini untuk masa depan anak-anak kita. Ini bukan tandingan karena berbeda visi dan misi.
Sekedar berbagi cerita berangkat dari keprihatinan ini, saya mencoba untuk merintis sebuah Taman Bacaan Anak yang diberi nama Taman Bacaan Anak “Gudang Ilmu”, kenapa saya beri nama Gudang Ilmu. Menurut saya namanya unik, mudah-mudahan anak-anak tertarik dan masuk didalamnya, Makna yang tersirat dari “Gudang Ilmu” adalah Taman Bacaan dengan buku-buku yang berkualitas tentu menjadi tempat (Gudang) sumber pengetahuan (Ilmu).

Menggunakan sebuah ruangan dengan ukuran 2,8 meter x 2,4 meter saya sulap ruang kerja saya menjadi sebuah ruangan untuk taman bacaan. Walaupun harus menggunakan anggaran dari kocek pribadi, tapi Insya Allah ini bermanfaat untuk anak-anak di sekitar tempat tinggal saya. Diawali dengan buku-buku koleksi anak saya, ditambah koleksi yang saya beli dari berbagai toko buku dan bursa penjualan buku murah. Tidak lupa saya sebar informasi dan gagasan ini melalui media online di situs jejaring social Facebook, Alhamdulillah banyak respon dan dukungan mengalir untuk Taman Bacaan ini.
Tidak mudah memang untuk mengajak anak-anak datang dan membaca koleksi buku-buku di Taman Bacaan Anak Gudang Ilmu walaupun gratis tanpa saya pungut biaya apapun. Minat dan budaya membaca memang tampaknya yang menjadi persoalan mendasar pada diri anak-anak. Kendala ini tidak sedikitpun menyurutkan niat saya untuk mengajak mereka bergabung, datang dan membaca buku. Saya memang hanya membuka Taman Bacaan ini hanya setiap hari Minggu, mulai jam 09.00 WIB sampai dengan jam 14.00 WIB. Kendala waktu yang membatasi jam operasional karena saya bekerja. Saat ini anak-anak di lingkungan tempat tinggal saya sudah mulai tertarik, ada rasa haru di saat mereka sedang tenggelam dalam keasyikan membaca buku. Ternyata buku bisa juga menggantikan kesenangan dan keasyikan mereka dalam permainan game online yang tersedia di Warung Internet. Saya harus mulai berfikir keras apabila seluruh koleksi buku yang saya miliki sudah habis mereka lahap dibaca. Untuk menyelingi kegiatan membaca buku setiap minggunya saya isi dengan berbagai kegiatan untuk menghindari kejenuhan diantaranya dengan kegiatan bengkel kreatif, bermain sains dan mewarnai gambar.


Perlahan tetapi pasti saya berharap Taman Bacaan ini bisa berkembang, bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan tentu mampu mereduksi pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh keberadaan Warung Internet.
Kedepan saya bercita-cita untuk mengadakan perpustakaan keliling dengan menggunakan gerobak buku, agar penetrasi lebih dalam membuka kesempatan anak-anak membaca buku yang berkualitas dan bermanfaat.

Ditulis oleh Teguh Iman Santoso
Pengelola Taman Bacaan Anak Gudang Ilmu
Gg. Perjuangan II RT 003/05 Kel. Sunter Jaya
Kec. Tanjung Priok Jakarta Utara
Email : tba_gudangilmu@yahoo.co.id
Blog : www.tbagudangilmu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar